Membaca Āmīn setelah selesai membaca surah al-Fātiḥah dalam shalat adalah sunnah yang dianjurkan bagi imam, makmum, maupun yang shalat sendiri. Anjuran ini didasarkan pada beberapa hadits Nabi ﷺ, salah satunya dari Wāʾil bin Ḥujr:

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ: {غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ} فَقَالَ: «آمِينَ»، وَمَدَّ بِهَا صَوْتَهُ

Dari Wāʾil bin Ḥujr, ia berkata: Aku mendengar Nabi ﷺ membaca {ghayri al-maghḍūbi ʿalayhim wa lā aḍ-ḍāllīn}, lalu beliau mengucapkan ‘Āmīn’ dengan suara yang panjang. (HR. Tirmiżī).

Selain itu, diriwayatkan oleh Abū Hurairah radhiyallāhu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: {إِذَا أَمَّنَ الْإِمَامُ فَأَمِّنُوا، فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلَائِكَةِ: غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ}

Dari Abū Hurairah radhiyallāhu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila imam mengucapkan ‘Āmīn’, maka ucapkanlah ‘Āmīn’. Sebab, siapa yang ucapannya bertepatan dengan ucapan Āmīn para malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhārī; Muslim).